Mengenai Saya

Foto saya
Sudah semestinya kita berbagi. Tapi hanya kebahagiaan yang ingin kubagi padamu sahabat. Sedangkan kesedihan dan duka lara, adalah kebahagiaan juga. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memandang semua kedukaan menjadi kebahagiaan dimata hatinya. Pasti kitalah orang-orang terpilih itu. "Pursuit to Happyness"

Jumat, 30 September 2011

Batik-kan Batinku

Akhir-akhir ini mengenakan batik seperti sebuah ritual baru dalam keseharianku. Alasan pertama yang masuk diakal adalah karena pesonanya yang tak terhindarkan untuk layak dilekatkan di badan, setiap hari. Kedua, karena stok baju yang ada di almari memang kebanyakan batik. Sebenarnya aku tidak terlalu memperhatikan gaya berpakaianku. Namun istriku yang cantik rupawan dan baik hatinya-lah yang selalu mengingatkan pentingnya penampilan seseorang. Paling tidak kesan pertama (outer beauty) harus mengesankan, dan selanjutnya tampilan dalam (inner beauty) juga harus(nya) lebih mengesankan. Begitu kira-kira pesan implisit untukku. Entah mengapa ketika membongkar tas pakaian, didalamnya kutemukan banyak batik yang terlipat rapi dan wangi. Suatu kebetulan, atau ada maksud tertentu, entahlah..

Perjalanan batik sehingga bisa mengesankan hatiku, tentu berbeda dengan pengalaman orang-orang di luar sana. Aku menyukai batik hand made- maksudku dilukis dengan tangan pengrajinnya satu persatu melalui proses yang unik dan kelihatan complicated bagiku. Sebuah “proses ekspresif”- makin memberi daya tarik magis begitu melihat coraknya. Sebuah goresan yang dengan eksotiknya sanggup merefleksikan hasrat jiwa terpendam, menghasilkan sebuah maha karya yang well-intentioned colour. Sebuah corak asli hasil kontemplasi pribadi yang berbeda bila dikerjakan dengan mesin tentunya. It’s an art. Lalu, apa pentingnya sebuah seni dalam hidup?

Kita mungkin lupa akan anugrah yang diberikan-Nya pada kita. Sebuah cita rasa. Sesuatu yang di instal sama di setiap manusia, namun dengan kadar kepekaan yang berbeda. Oleh karenanya beruntunglah orang-orang yang mengetahui hakekat berkesenian. Seni, meluhurkan hidup kita, meninggikan derajat kita dan sangat berbeda dengan sedikit orang yang “mati” batinnya akan keindahan. Bahkan Tuhan pun menyukai keindahan, menciptakan kita sebagai makhluk terindah, dengan cara-cara yang begitu elegan. Sayangnya beberapa dari kita berpaling dan mencampakkan keindahan dari jiwanya. Sungguh jiwa yang malang, patut dikasihani.

Batik adalah satu seni lukis kain asli dari negeri kita, cerminan budaya adiluhung dan setidaknya menunjukkan karakter kita yang sesungguhnya. Kita adalah bangsa berbudaya tinggi sejak zaman kuda gigit besi. Lalu apa sebab, kita berbeda hari ini?

Warna-warni batik hari ini, adalah proses panjang kisah hidup kita yang pastinya juga berwarna-warni. Kerumitan alur batiknya, adalah tingginya tingkat pemahaman kita yang ditunjukkan dengan sikap yang makin bijak (wise). Mengerti dan paham rumitnya kehidupan namun bisa menjalaninya dengan cara yang sederhana, lugas dan correct. Tidak ngawur, brutal dan anarkhis. Sangat berbeda bukan antara pencinta seni dan pendusta seni?

Hidup adalah seni kawan..

Jika satu daerah di negeri ini setidaknya punya satu corak batik, maka akan ada ratusan corak batik yang mencerminkan karakter dan budaya setiap daerah. Sebuah kekayaan budaya yang mengagumkan. Sebuah identitas. Tidak perlu ribuan seminar dan lokakarya menemukan karakter bangsa. Tidak heran dunia telah mengakuinya. Bahkan pihak lain pun merasa iri dengan kekayaan kita. Sudahkan kita sendiri menghormati dan menghargai apa yang kita miliki? Sesuatu yang sangat dekat, mungkin akan menjadi biasa di mata kita. Namun ketika orang lain mengakuinya, maka itu menjadi hal yang luar biasa. Buru-buru kita ingin angkat senjata merebutnya kembali. Lalu apakah kita akan membiarkan semua kekayaan kita diakui orang lain baru bisa menghargai dan menghormati milik sendiri? Wat een ironie..

Aku menganggap, melalui batik paling tidak aku bisa berlama-lama berinteraksi dengan seni. Meskipun mungkin hanya sebagai pengagum seni (kunst-liefhebber), tapi cukuplah bagiku. Rasa salutku adalah untuk para pekerja seni yang tanpa lelah terus menerus menyegarkan batin kita dengan keindahan. Apapun itu, tidak mudah menjadi bagian dari pencipta keindahan. Bila kita bisa saling menghormati dan menghargai satu sama lain, bukankah itu sebuah hidup yang indah?

Pilihan selalu ada ditangan kita kawan..

Coba kau batik-kan batinku dengan warna-warni indahmu, maka batinmu pun akan menjadi semakin berwarna indah. Aku pun akan mencoba begitu padamu. Cukup fair kurasa.


Panic Room, Malang, Akhir September 2011

F. H. Wismono

Berproses dan Belajar, Masihkah Dalam Diriku?

Wish all the best for you”, harapan dan doa yang sering terdengar pada saat kita merayakan ulang tahun. Dari tahun ke tahun, ungkapan itu terus berulang, seperti umur kita. Tapi tahukah bahwa kadang kita menganggap angin lalu sebuah doa dan harapan seseorang, saking seringnya kata-kata tersebut melintas di mata kita. Segala hal yang terbaik belum tentu bisa kita dapatkan, tapi mengusahakan sesuatu dengan cara paling baik-semampu kita, tentu itu yang kita upayakan. Cara apa yang terbaik menurut kita, itulah yang menjadi keputusan kita dalam menjalani hidup dari hari ke hari. Pertanyaannya adalah, “apakah cara itu memang yang terbaik?“ dan “Bagaimana kita tahu bahwa memang cara yang kita tempuh adalah alternatif terbaik dari yang terbaik?”

Seperti apa aku kelak, adalah seperti apa yang aku kerjakan hari ini. 1000 km tidak akan bergerak tanpa dimulai dengan langkah kecil, meskipun hanya 1 mm. Intinya adalah bergerak, dan bergerak. Orang-orang terus bergerak, menempati ruang dan mengkonsumsi waktu di bumi yang sama namun dengan pencapaian yang berbeda. Jika belum banyak perubahan, berarti kita teliti lagi proses yang berlangsung dalam diri. Pendekatan untuk bisa berhasil adalah dengan membuka lebar-lebar telinga kita, membuka sekat-sekat di dalam hati dan menyediakan ruang seluas-luasnya di pikiran kita untuk bisa menerima pendapat, saran, masukan, ataupun kritik yang membangun jiwa kita. Kuncinya adalah, saat kita bisa melakukan sesuatu lebih cepat dari biasanya, maka pergerakan kita menunjukkan trend yang positif. Kita mulai memasuki wilayah dengan pergererakan yang cepat dan bukan merayap. Siapkan kita mengikuti irama up beat dalam hidup kita?

Pada saat satu fase impian telah tercapai, kembali diuji sikap kita untuk bersiap menerima tantangan yang lebih besar. Sikap yang baik adalah yang mengetahui keberadaan diri kita sendiri, baik saat sedang monolog, berdialog dengan hati, apalagi berinteraksi dengan orang lain. Kita adalah cerminan apa yang kita suarakan di depan khalayak ramai. Jika kita ingin bersikap baik, namun hanya di dalam hati maka kebaikan itu hanya akan berdentum di dalam dada kita sendiri. Sebaiknya kebaikan itu di lantunkan dengan “nada” yang membuat orang lain ikut bergumam, bersiul, atau bahkan bersenandung riang bersama kita. Biarkan kebaikan kita menggema dimana-mana, jangan biarkan bergema di ruang hampa. Sudah kah kita berbuat baik hari ini?

Orang bijak berkata bahwa sesuatu yang sudah pasti datang adalah perubahan dan kematian. Sangat ringan sepertinya mendengar kata “perubahan” (change). Seperti itukah? Perubahan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang telah memahami dengan sangat cepat arah hidupnya, atau bisa dilakukan oleh orang yang terbentur kepalanya dan tiba-tiba hilang ingatan. Tapi bagi sebagian kita yang masih asyik dengan rutinitas, berhati-hatilah! Perubahan adalah musuh bebuyutan zona nyaman kita. Perubahan adalah menyakitkan bagi yang tidak mengetahui atau hanya pura-pura mengerti. Perubahan bergerak di dalam ruang ketidak pastian, dan memainkan pikiran kita akan bahaya kengeriannya bila gagal. Bumi terus berputar dan kita tetap harus siap dengan perubahan. Manusia paling bijak mengatakan bahwa jika kita sama dengan hari ini, kita adalah orang yang rugi dan bila kita lebih buruk dari hari kemarin, kita adalah orang yang bangkrut karena begitu bodohnya kita. Maka jawabannya tidak lain dan tidak bukan, kita bergerak untuk berubah menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin dan juga hari ini dalam sebuah garis edar yang konstan. Seperti apa perubahan kita hari ini?

Pangkat, jabatan dan harta tidak bisa membuat silau bagi mereka yang telah memahami dengan benar tujuan hidupnya. Kita akan berhenti di tempat yang berukuran 2X1 m, dan hanya kain putih saja yang akan kita bawa. Kita tidak mengumpulkan harta dan mengais jabatan hanya untuk membeli selembar kain yang harga nya mungkin tak lebih dari 50 ribu. Terlalu sebentar dan merugi hidup kalau hanya untuk itu. Pekerjaan yang sangat berat adalah menyiapkan bekal imajiner (sangat nyata dalam konteks rohani), yang hanya di imani bagi mereka yang telah mencapai tingkatan mahfum. Jika kebetulan kita mendapatkan kesempatan menerima amanah sebagai orang berpangkat ataupun berharta, maka pergunakan sebaik-baiknya untuk mencerahkan orang lain agar bisa merasakan suka-dukanya dalam posisi yang sama. Atau setidaknya, berbuat adillah dengan pangkat dan harta yang dimiliki. Bagikan kalau memang harus berbagi, lindungi kalau memang bisa memberikan perlindungan, dan jangan sekalipun menjadi sombong dan angkuh karena mata kita tertutup oleh megahnya jabatan dan harta yang hanya sementara itu. Perubahan yang tidak dianjurkan adalah menjadi angkuh dan sombong, karena “makan hati” dan sudah ditetapkan bahwa itu memang penyakit hati. Sudah kah kita instropeksi hari ini?

Jika aku menjanjikan sesuatu yang belum terbayarkan, bukan itu maksudku untuk menunda menepati janji. Sulit untuk memahami proses yang sedang berjalan ini, semoga kemudahan ada di tepian hari nanti. Semoga aku bisa menepati janji, meskipun yang hanya kukatakan dalam hati.


Panic Room, Malang, Akhir September 2011

F.H. Wismono

Rabu, 27 April 2011

Satu Alasan Kita Boleh Membunuh

Ketika tantangan hidup mulai memuncak, aku tahu apa yang harus dilakukan. Menarik nafas panjang, mencoba menenangkan hati dan menjernihkan pikiran. Aku tidak ingin menganggap bahwa kesulitan hidup adalah sebuah ‘masalah’, ia adalah ‘tantangan’. Bukan bermaksud menghindar, tapi hanya ingin mencoba untuk istiqomah dengan positive thinking. Setiap manusia pasti akan mengalami siklus yang sama; bahagia, sedih, depresi, kecewa, dll. Satu yang membedakan adalah cara bersikap terhadap setiap kejadian yang berlaku. Meski kadang sebagai manusia biasa, rasanya ingin membunuh seseorang pada saat menghadapi cobaan hidup yang berat dan ada orang lain yang menertawakan derita kita. Betapa banyak orang yang dengan mudahnya menghabisi orang lain, baru merasa menyesal dibelakang hari ketika semuanya sudah terlambat! Lalu siapa yang boleh dibunuh tanpa ada pihak lain yang merasa kehilangan ataupun dirugikan, dan kita tidak takut disangka kriminal?

Sebelumnya aku harus berterima kasih kepada Tuhan yang memberiku kesempatan dilahirkan dalam naungan rasi bintang ‘penyeimbang’. Sehingga ketika terjadi ketidakseimbangan dalam diriku, dengan sendirinya tubuh ini akan memberikan peringatan untuk kembali ke jalur keseimbangan. Beruntungnya aku karena dalam tubuhku mengalir tipe darah A, sehingga sangat mafhum jika aku mudah cemas, terlalu memikirkan sesuatu hingga mengakibatkan stress, dan terlalu banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Semua bagiku adalah keberuntungan. Meski mungkin dimata orang lain itu adalah kelemahan. Sebuah ungkapan yang terlintas adalah ‘no body perfect’. Inilah aku dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Satu hal yang kusukai dari dulu adalah mencoba melakukan hal-hal baru, pola-pola baru, dan sedikit bereksperimen dengan diriku sendiri, termasuk untuk melakukan hal-hal yang kebanyakan orang mungkin akan mengatakan konyol. Bagaimanapun itu, bagiku sangat penting untuk bisa mengetahui diriku utuh, maka aku harus mengeksplorasi diri. Menjadi korban eksperimen diri sendiri adalah sesuatu yang menyenangkan dan kadang-kadang aku menertawakan diri ini untuk hal yang satu itu.

Ada keingintahuan besar untuk meneliti tentang ‘kemalasan’. Mungkin aku salah satu yang sangat ahli dalam bidang ini. Tapi aku yakin diluar sana ada ratusan, ribuan atau bahkan jutaan orang yang lebih ahli dalam bidang ‘per-malas-an’. Ingat, kemalasanku adalah sebuah eksperimen. Berapa banyak orang yang tidak mengetahui dan terjebak dengan kemalasannya, sehingga mengantarkannya kejurang kehancuran. Sedikit temuan dari hasil observasiku menyatakan bahwa kemalasan seperti psikotropika, membuat kecanduan. Ia sangat, sangat berbahaya. Jadi aku sarankan berhati-hatilah dengannya! Jika tidak punya keahlian untuk bangkit dari kemalasan, jangan pernah sekali-kali mencobanya. Begitu terjatuh dalam kemalasan, maka selamanya akan menjadi budak kemalasan. berjuta kata motivasi akan menjadi tumpul bila sudah kerasukan sifat malas, bahkan untuk yang baru mendaftar menjadi pemalas pemula. Begitu dahsyat efek malas terhadap manusia. Ada yang mengatakan bahwa malas adalah hasil persahabatan manusia dengan setan. Tapi menurut pendapatku, yang menjadi setan adalah diri pemalas itu sendiri. Aku menjadi setan, kamu menjadi setan dan anda semua menjadi setan ketika malas menjadi raja dalam diri ini. Kenapa aku bisa mengatakan semua ini kepada anda? Patut dicatat, bahwa aku telah meneliti ‘kemalasan’ selama bertahun-tahun, sehingga setidaknya aku cukup ahli untuk membuat pernyataan dihadapan anda semua.

Mari kita lihat efek kemalasan dalam perilaku kita sehari-hari. Kita ambil contoh seorang pelajar yang malas belajar. Ia akan berusaha keras mengembang biakkan kemalasan dalam dirinya dengan tidak belajar dengan benar. Mungkin ia membuka buku dan mencoba belajar, tapi pikirannya tidak bisa menangkap pelajaran karena sedang touring kemana-mana. Ketika malas sudah mengurat dan mengakar dalam dirinya, hal yang ia lakukan adalah menunda-nunda untuk belajar. Argumen yang dibangun adalah ‘masih ada hari esok’ atau ‘nanti sajalah’. Maka buah yang akan dituai ketika ujian adalah panik menghadapi ujian, karena tidak siap. Sehingga alternatif tindakan yang akan dibuat adalah mencoba membuat contekan, mencontek teman saat ujian, pergi ke paranormal untuk mendoakan pensilnya agar bisa menjawab soal sendiri, atau bahkan berdoa lebih hebat menjelang ujian. Meski berdoa adalah perbuatan yang sangat dianjurkan, tapi dengan niat mencapai hasil baik dalam waktu yang instan adalah seperti menegakkan benang basah. Dalam kenyataannya kita bisa melihat, berapa banyak pelajar sekarang yang mudah terserang depresi dan stres berat dalam menghadapi ujian akhir? Ini sudah pasti adalah buah dari kemalasan tak tertanggungkan yang ditanam selama bertahun-tahun dalam diri mereka. Sekali lagi, dalam contoh ini membuktikan bahwa kemalasan menghambat proses hidup yang normal. Atau dengan kata lain, kemalasan membuat seseorang menjadi abnormal. Ia menjadi orang yang ragu, tidak percaya diri, lambat bersikap dan sangat mencintai menunda-nunda pekerjaan. Untuk kasus yang lebih ekstrim, kemalasan bisa berujung pada kematian.

Tabiat malas bisa menjelma dalam ribuan rupa. Berdasarkan hasil observasi mendalam, korupsi adalah satu dari sekian bentuk perwujudan malas. Dari sisi pelaku korupsi, rasa malas untuk mengumpulkan harta dengan cara normal adalah menjadi penyebabnya. Tindakan yang dilakukan adalah mencari jalan pintas (shortcut). Bentuknya bisa menggelapkan dana institusi, mencuri uang rakyat, menilep dana bantuan kemanusiaan dan lain-lain. Lemah dalam menindak pelaku korupsi adalah bentuk kemalasan yang lain. Sehingga ketika kemalasan sudah sampai kepada pengambil kebijakan, maka imbasnya adalah merajalelanya penyimpangan dan kriminalitas dalam masyarakat. Memang siklus untuk sampai bisa mengatakan korupsi adalah satu bentuk kemalasan sangatlah panjang, tapi bisa dirangkum dalam sedikit ilustrasi diatas. Selebihnya biarkan pikiran dan imajinasi anda bekerja keras untuk mengurai urutan langkahnya, hal ini menjaga agar pikiran anda tidak terkena virus malas juga.

Dalam konsep kehidupan berbangsa dan bernegara pun rasa malas menyaru dalam beragam bentuk, yang mengakibatkan negara selalu dalam keadaan terancam, tidak tenteram, tidak sejahtera dan diliputi ketidak stabilan. Tiga pilar pembangunan yaitu pemerintah, masyarakat dan swasta; juga bisa menyebarkan virus malas dengan caranya masing-masing. Lalu apa langkah antisipasi terhadap rasa malas itu?

Sedikit tips untuk para pelaku malas yang masih berkeliaran di luar sana, adalah memastikan bahwa rasa malas yang anda miliki merupakan suatu bentuk eksperimen berperiode waktu. Artinya pada saat tertentu anda harus mengakhirinya dengan kesadaran penuh, ‘over is over, no more’. Ketika kemalasan sudah mencapai puncak, anda tahu kapan harus menghentikannya. Ini dimaksudkan agar tidak terjebak semakin dalam menjadi seseorang yang kecanduan malas. Tips lainnya adalah sering-seringlah berinteraksi dan berdiskusi dengan orang lain. Pastikan orang yang diajak bicara bukan termasuk kedalam golongan pemalas, sehingga anda akan terpacu meniru habit-nya. Cobalah untuk mencari tahu mengapa dia bisa imun terhadap virus malas yang merajalela. Jika anda adalah orang yang beragama, disarankan untuk berlatih berbuat kebajikan diluar kebiasaan normal yang sering anda lakukan. Jika anda suka bersedekah atau berderma, cobalah sesering mungkin melebihkan uang sedekah atau derma anda 10x lipat dari biasanya. Jika anda suka beribadah, maka cobalah beribadah 10x lebih hebat dari sebelumnya, dan cobalah menciptakan trend kenaikan angka kebajikan sedikit demi sedikit, namun konsisten naik. Last but not least, jangan pernah berpikir untuk menjadi ahli dalam hal bermalas-malasan. Jadilah ahli dalam bidang apa saja tapi tidak untuk yang satu ini, karena terbukti kemalasan menjadi sebab musabab dari banyak perilaku menyimpang dan melawan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Biarkan saja aku yang menjadi ahli dalam hal ini, karena dari sinilah anda bisa belajar betapa ruginya menjadi orang yang pemalas. Inilah satu-satunya alasan diperbolehkannya membunuh musuh kita bersama, yaitu: malas!


(Gajayana,Medio April 2011/ fhw)

Jumat, 02 Mei 2008

MANAJEMEN KEBAKARAN

Seperti tadi saya sampaikan, kita sering berhadapan dengan tugas-tugas yg menumpuk dan menuntut untuk diselesaikan dalam waktu yg bersamaan.

Akibatnya, kita seperti merasa ada yg mengejar siang malam. Yang mengejar kita itu adalah Target dan Deadline. Ketika sudah samapi di ambang pintu, kita sering merasa "kebakaran", dan muncullah istilah "manajemen kebakaran". Apakah "manajemen kebakaran" itu baik atau buruk? Menurut saya bisa kedua-duanya. Buruk jika hal itu muncul sebagai akibat dari kemalasan kita dan sifat menunda-nunda pekerjaan. Manajemen waktu kita berantakan, sementra kita tidak bisa "memaksa" diri kita untuk disiplin. Namun, "manajemen kebakaran" bisa jadi merupakan hal yg baik, karena hal itu menunjukkan bahwa kita memiliki prioritas dan urgensi yang sama kuat untukberbagai (banyak) kegiatan yg kita hadapi; bukan karena kemalasan. Justru situasi yang "genting dan menegangkan" ini akan menjadi kenikmatan sendiri ketika kita bisa menyikapinya dengan positif. Dampaknya, kita akan bisa menghasilkan karya "linuwih" dibanding orang lain.

Saya pribadi masih percaya pada peribahasa Jepang "Kajiba no baka tikara", yang artinya "Incredible power comes out at the fire emergency". Potensi kita baru akan terlihat nyata ketika kita berhadapan dengan berbagai kesulitan, dan kita MAMPU keluar sebagaiPEMENANG. Saat itulah, terasa betul kita "fly", hehehe...Yang pasti, waktu yang disediakan Tuhan bagi semua makhluk di alam semesta sama 24 jam. Dengan waktu yang sama tadi ada yang bisa menghasilkan karya-karya monumental, namun ada pula yang tidak menghasilkan apapun. Saya yakin, sahabat semua tidak ingin masuk golongan kedua ...
Tri Widodo.W.U, SH., MA

MENCINTAI PEKERJAAN

Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana.

Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu, dan pekerjaan pun menjadi menggembirakan.

Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda.

Ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ketempat kerja Anda.

Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai a apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda, tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.

Bila Anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ? Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan.

Cepat pergi dan carilah apa yang Anda cintai, lalu bekerjalah disana.

Hidup hanya sekali, Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus

Salam Sukses,

M. Rian Rahardi

PANTANG MENYERAH

Teringat sewaktu pertama masuk kerja di perusahaan saya bekerja, Bos saya menulis besar-besar di tembok dekat tempat duduk terpampang tulisan "Gamushara-Yaru Kon Gen" yang kalau tidak salah arti menurut My Director Mr Nakayama artinya adalah "bekerja keras dan Pantang Menyerah". itu adalah prinsip yang dipegang oleh Direktur di perusahaan saya bekerja. saya setuju dengan pendapat itu, dalam menggapai sukses atau mimpi kita harus menanamkan semangat untuk pantang menyerah.

Pribadi pantang menyerah (tangguh) adalah tidak lain sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan tidak membuat seseorang dikatakan gagal karena orang yang tidak berhasil untuk pertama kali bisa mencoba lagi untuk kedua kalinya, dan orang yang gagal kedua kali bisa mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai ia berhasil. Tetapi patah semangat yang muncul karena tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat seseorang Gagal. Menjaga konsistensi kegigihan dan pantang menyerah sama artinya seperti Kita pergi mencari rahasia sukses dari orang-orang tersukses yang Kita kagumi. Hidup ini mengajarkan kepada kita semua untuk selalu melintasi semua medan perjalanan tanpa pernah mengeluh apa lagi putus asa terhadap situasi dan kondisi yang kita temukan di medan perjalanan tersebut. Konsistensi semangat juang harus selalu terpelihara dalam situasi dan kondisi apa pun, sebab hanya itu yang bisa membangkitkan Kita dari setiap keterpurukan yang Kita alami selama perjalanan hidup Kita dalam mencari mimpi, cita-cita, dan harapan.Sifat gigih dan pantang menyerah adalah sebuah wujud kepribadian seseorang yang tanpa rasa bosan bangkit dari satu kegagalan ke kegagalan lain dan akhirnya mencapai sukses dan keberhasilan. Rajin dan Pantang Menyerah adalah sepasang sifat dasar yang harus dimiliki seseorang untuk sukses dan berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta mencapai sesuatu yang diperjuangkan. Seseorang yang gigih, rajin, dan pantang menyerah adalah seseorang yang memiliki daya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi karena dengan kedua daya itu, ia senantiasa berusaha memberi berbagi jawaban atas keragaman tantangan yang dihadapinya.

Dalam setiap usaha mengejar mimpi dan harapan, ada-ada saja cobaan yang akan Kita alami, semua itu untuk menguji keteguhan hati serta kesiapan Kita untuk naik ketingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kita tidak boleh terlalu bernafsu, terlalu ambisius,terlalu terburu - buru, ataupun selalu tak sabar.

Beberapa tips yang menurut saya dapat membuat / mempertahankan samangat juang 1. Kalau Anda mempunyai kecendrungan mudah menyerah, maka langkah pertama pertama yg paling penting adalah mengakui kelemahannya itu. Dengan menyadarinya, Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya.2. Motivasikanlah diri Anda untuk mengembangkan sikap pantang menyerah. Sikap ini diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Orang yg mudah menyerah, frustasi dan mudah putus asa adalah orang yg gagal.3. Arahkan mata Anda pada tujuan, bukan pada hambatan. Bila Anda memandang pada tujuan, maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya, bila Anda terfokus pada hambatan, Anda akan mudah kehabisan daya juang.4. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yg mantap. Hadapi dan alamilah pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yg benar bukan berarti seperti orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yg menuruninya setahap demi setahap dengan yg matang.Kalau Anda tidak berani mengambil resiko, tentu saja Anda berada pada tempat yg aman, namun Anda tidak akan berkembang.5. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian. Anggaplah tantangan sebagai "Sparring Partner" yg akan membuat Anda semakin kuat, bukan sebagai raksasa yg menelan Anda. Semakin banyak tantangan, semakin berani menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yg kuat.6. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil bila pada usaha Anda mengalami kegagalan. Belajarlah daridari kegagalan itu agar didapat gambaran yg lebih baik lagi.7. Teruslah berusaha, terkamlah segala kesempatan yg ada, karena kesempatan itu tak datang untuk kedua kalinya!, tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai "kegigihan dan pantang menyerah". Ingatlah filsofi air yg bisa melubangi batu dengan tetesan yg terus terus-menerus.8. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda terhalang oleh batu cadas, Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk membuktikan bahwa Anda pantang Menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif !9. Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah keberhasilan orang lain memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang laintanpa hrus mengalaminya sendiri. Dengan cara itru Anda menghemat banyak sekali waktu dan energi Anda yg sangat berharga.

Kita seharusnya tidak menjadi pesimis dan berserah diri. Kita harus optimis dan selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam hidup ini. Sehingga untukmenjadikan pribadi pantang menyerah dan tangguh. 90 % orang orang yang merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal ... hanya saja mereka cepat menyerah.Semangat adalah makhluk yang tidak konsisten, dan dia bisa membuat Anda terlalu berlebihan dalam bersikap atas sebuah peristiwa yang menguntungkan, atau punatas sebuah peristiwa yang merugikan. Dia pun bisa menghanyutkan Anda bersama emosi negatif, atau membangkitkan Anda bersama emosi positif. Namun pada akhirnya semangat tergantung kepada sikap Anda, meski semangat sangat berfluktuasi, dia akan mengikuti kemauan Anda, bila Anda mampu memahami pola fluktuasinya yang konsisten.

Jadi, jangan pernah menyerah jika menghadapi tantangan dalam anda menggapai mimpi. Asah diri dan mental kita, karena yakin kita mampu. Ayo abaikan setiap kesulitandan hambatan. Maju terus demi meraih cita-cita kita. Ketika kita bisa mengalahkan rasa ingin menyerah atau putus asa, pasti kita telah membuka satu kemungkinan untuk bisa menggapai mimpi / sukses kita.

Pelihara dan teruskan semangat pantang menyerah, karena semangat pantang menyerah adalah langkah awal kita untuk menggapai mimpi atau sukses."Kegagalan adalah guru kita, bukan penghambat kita, kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda, bukan kekalahan. dan obat dari kegagalan adalah gigih dan pantang Menyerah"

Depok 8 April 2008
Best Regard
Erwin Arianto,SE

Kamis, 01 Mei 2008

Belajar Metamorfosis Dari Kupu-kupu

Di suatu pagi yang cerah, saya duduk menyendiri di sebuah taman yang dipenuhi berbagai macam tanaman bunga. Saya menghela nafas dalam-dalam sambil menikmati suasana sekitar yang hening. Tiba-tiba pandangan saya terhenti oleh keindahan seekor kupu-kupu yang sedang hinggap di sekuntum bunga. Kupu-kupu itu terlihat sangat elok rupawan dengan sayap yang warna-warni. Sungguh indah Tuhan menciptakan hewan kecil ini dengan kombinasi warna yang sangat serasi.

Kupu-kupu itu hinggap di setangkai kuntum bunga cukup lama untuk menghisap madunya, kemudian hinggap di kuntum bunga yang lain, begitu seterusnya. Terkadang datang kupu-kupu lain yang tak kalah cantiknya, seolah mereka bertutur sapa, kemudian berlomba menghisap sari bunga. Mereka terlihat riang menjalani hidupnya masing-masing.

Melihat kupu-kupu tadi, saya jadi teringat asal mula kupu-kupu yang indah tersebut. Bukankah dia yang kini terlihat elok rupawan dan memukau banyak mata, dulunya adalah seekor ulat yang untuk sebagian orang merasa jijik jika melihatnya. Bahkan ada sebagian wanita yang akan berteriak ketakutan bila melihat makhluk berbulu ini didekatnya. Kesannya mungkin takut, jijik, atau bahkan alergi. Tapi toh, setelah berubah rupa menjadi kupu-kupu yang cantik, siapa sih yang nggak suka melihatnya???

Ternyata setelah melihat sejarah hidupnya, kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap kehidupan yang mengantarkannya pada sosok yang sekarang ini. Dulunya ia hanya seekor ulat yang buruk rupa, hidupnya merayap di dahan dan dedaunan, dan kalau tidak beruntung hidupnya berakhir dimakan burung atau serangga pemangsanya.

Setelah matang menjalani kehidupan sebagai ulat, ia pun mencari tempat yang aman dan berubah menjadi kepompong. Badannya terbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau siang hari panas terik menyengatnya dan malam hari dingin menusuknya. Bahkan tak jarang hujan dan badai menerpanya. Ia tetap kokoh ditempatnya bersemedi untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh pesona keindahan.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya keluarlah ia dari kepompongnya menjadi diri yang sama sekali baru, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, jauh beda dari wujudnya semula. Dan kini ia telah memiliki keahlian baru, yakni bisa terbang! Lalu ia pun terbang berkelana mencari kuntum-kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.

Begitulah metamorfosis seekor kupu-kupu; dari telur ia menetas jadi ulat, dari ulat ia menempa diri dalam kepompong, dan dari kepompong lalu lahirlah kupu-kupu yang indah menawan. Tahap kehidupannya ia jalani dari generasi ke generasi tanpa ada satu tahap pun yang dapat ia lompati. Tak ada seekor kupu-kupu mana pun yang langsung menetas dari telur, melainkan keluar dari kepompongnya.

Demikianlah, kadang kita ingin menjadi kupu-kupu yang indah, tapi kita tidak mau jadi ulat yang buruk rupa, tidak sanggup menjalani kehidupan kepompong yang tak berdaya. Maunya langsung jadi sesuatu yang indah, memukau, mengagumkan dan jadi pusat perhatian banyak orang, langsung jadi kupu-kupu!

Perubahan Diri maka sahabat, kalau kita ingin jadi kupu-kupu yang cantik, sanggupkah kita menjalani metamorfosis kehidupan?? Metamorfosis itu sendiri bisa dimaknai sebagai perubahan yang dahsyat atau perubahan besar dalam sifat.

Untuk menjadi kupu-kupu yang cantik penuh pesona, sanggupkah kita menjalani ketertatihan sebagai ulat yang buruk rupa, kadang dihina dan dijelek-jelekkan? Di saat tak ada yang menghargai, mendukung atau menolong kita, tapi kita harus tetap melangkah dan terus melangkah karena kita yakin tujuan akhir perjalanan ini.

Kuatkah kita menghadapi berbagai tempaan dan cobaan, derita dan kesendirian dalam kepompong yang tak berdaya dan memintal benangnya sendiri? Bersabar dalam tempaan hidup, cobaan dan godaan, menjalani proses dengan sebaik-baiknya sebelum kita akhirnya lahir menjadi diri yang baru, diri kita yang sesungguhnya, diri yang indah dan menebarkan keindahan di mana pun kita berada.

Sahabat yang budiman, tiada sukses yang didapat dengan mudah. Semua perlu proses; semua butuh keuletan, kesabaran dan ketabahan dalam menjalani tahap-tahap sebelum sampai pada puncak kehidupan.

Tidak ada yang akan merubah diri dan keadaan kita melainkan diri kita sendiri. Dalam kitab suciNya Tuhan berfirman. "Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri."
Jangan lupa untuk berdoa, memohon petunjuk dan pertolongan pada Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Mengabulkan Permohonan hamba-Nya.

Mari kita jalani setiap tahap dan episode hidup ini dengan penuh kearifan, kita tekadkan untuk terus berubah menjadi lebih baik, sehingga akhirnya kita bisa bermetamorfosis menjadi pribadi yang sukses bagaikan kupu-kupu penghias taman. Menjadi teladan yang baik bagi umat manusia!

Selamat bermetamorfosis, menjadi manusia yang luar biasa!

Agus Riyanto
"Sukses sejati, sukses dunia - akhirat"